Monday, November 16, 2009

Ternyata

Ternyata case study interview besok nggak jadi, di-cancel karena ada beberapa orang yang nggak bisa. Jadi agak tenang, hehe.

Hiiyy, Takut!

Tadi siang sekitar pukul 12.00 saya mendapat telepon dari Arghajata Consulting. Bu Ika (dari Arghahata Consulting) berkata bahwa saya diundang untuk mengikuti interview kedua yang akan diselenggarakan besok jam 10.00. Pada waktu interview pertama, telah dikatakan bahwa jika saya lolos ke tahap berikutnya, maka tahap berikutnya itu adalah case study interview, which is interview kedua ini.

Case study interview itu bukan sembarang interview. Dalam interview itu kita diberikan suatu persoalan yang harus kita pikirkan bagaimana untuk mencari jawaban atas persoalan itu. Tentunya kita harus memikirkannya dalam jangka waktu interview itu. Jadi dalam case study interview dituntut untuk dapat menganalisis secara tepat persoalan yang ada, dan juga dituntut untuk memikirkan pendekatan untuk menyelesaikan persoalan itu, tentunya dalam waktu yang bisa dibilang cukup singkat.

Saya belum pernah menjalani case study interview sebelumnya. Jadi case study interview besok adalah case study interview pertama yang akan saya hadapi. Saya takut jadinya. Hiiyy! *merinding memikirkan akan seperti apa case study interview besok

Sunday, November 15, 2009

H plus 2 Minggu

Hari ini tepat 2 minggu setelah saya officially meninggalkan kota Bandung tercinta. Mengapa saya menyebutnya kota tercinta? Karena banyak hal yang telah disediakan dan diberikan oleh kota Bandung untuk saya selama kurang lebih 4 tahun 3 bulan. Tempat tinggal yang nyaman, udara yang sejuk, (banyak) makanan yang enak dan murah, pendidikan yang sangat baik, organisasi mahasiswa yang mantap, dan tentunya keluarga kedua saya yaitu Teknik Industri ITB 2005.

Walaupun rasanya 4 tahun 3 bulan itu hanya sebentar, banyak banget hal yang terjadi dalam hidup saya. Hal-hal yang membuat kehidupan saya tidak monoton. Hal-hal yang membuat kehidupan saya menjadi lebih berwarna-warni. Mulai dari kegiatan perkuliahan yang semakin padat seiring dengan semakin tingginya tingkat perkuliahan yang saya jejaki, kegiatan organisasi yang memiliki dinamika yang sangat tinggi, hingga kegiatan bersenang-senang yang saya jalani dengan senang hati di kota Bandung. Praktikum dan tugas di Teknik Industri ITB yang seringkali membuat tidak tidur semalaman, MTI yang tidak kalah memusingkan untuk dipikirkan, kewajiban sebagai asisten LSP yang menuntut profesionalisme secara akademis, karaoke seru di NAV/Inul Vista beramai-ramai, menonton film di 21/XXI/Blitz Megaplex bersama teman-teman, menjajal berbagai macam makanan-minuman di kota Bandung, berfoto ria di manapun kamera kami berada, kuliah kerja se-angkatan ke Jakarta dan Ciwidey, dan banyak hal impulsif lainnya yang tentunya akan membuat postingan ini menjadi sangat panjang jika dicantumkan di sini.

Semua yang telah saya alami selama 4 tahun 3 bulan itu benar-benar membuat saya bersyukur. Bersyukur. Atas semua yang telah saya dapatkan. Pembelajaran, pengalaman, kesenangan, kesedihan, kekecewaan, kepuasan, apapun yang membuat hidup saya berwarna-warni. Terutama dengan kehadiran orang-orang di sekitar saya selama saya menjalani kehidupan di Bandung. Jika hidup saya diibaratkan sebagai sebuah kertas putih, maka semua hal itu merupakan warna merah, hijau, biru, kuning, ungu, oranye, dan warna-warni lainnya yang tercipta di muka bumi ini yang dicoretkan pada kertas putih tersebut. Memang kertas putih tersebut tidak lagi menjadi polos. Jika sebuah kertas putih akan tetap putih selamanya, lama-lama akan bosan juga untuk dilihat. Begitu juga dengan hidup. Jika hidup yang dijalani itu-itu saja, lama-lama akan bosan juga dijalaninya. Oleh karena itu, saya sangat bersyukur ya Allah, Engkau telah mengarahkan saya untuk menjalani hidup yang telah saya jalani itu selama 4 tahun 3 bulan ini. Dan semoga jalan hidup saya ke depan tidak kalah berwarna-warni dengan yang telah saya alami. Tentunya, semoga warna-warni yang telah dicoretkan itu tidak hilang dimakan waktu. Semoga.

Friday, November 13, 2009

Already Gone

by Kelly Clarkson

Remember all the things we wanted
Now all our memories, they're haunted
We were always meant to say goodbye
Even with our fists held high
It never would have worked out right, yeah
We were never meant for do or die...

I didn't want us to burn out
I didn't come here to hurt you now I can't stop...

I want you to know
It doesn't matter where we take this road
Someone's gotta go
And I want you to know
You couldn't have loved me better
But I want you to move on
So I'm already gone

Looking at you makes it harder
But I know that you'll find another
That doesn't always make you wanna cry
It started with the perfect kiss then
We could feel the poison set in
"Perfect" couldn't keep this love alive
You know that I love you so
I love you enough to let you go

I want you to know
It doesn't matter where we take this road
Someone's gotta go
And I want you to know
You couldn't have loved me better
But I want you to move on
So I'm already gone

I'm already gone, already gone
You can't make it feel right
When you know that it's wrong
I'm already gone, already gone
There's no moving on
So I'm already gone

Ahhhh already gone, already gone, already gone
Ahhhh already gone, already gone, already gone 

Remember all the things we wanted
Now all our memories, they're haunted
We were always meant to say goodbye...

I want you to know
It doesn't matter where we take this road
Someone's gotta go
And I want you to know
You couldn't have loved me better
But I want you to move on
So I'm already gone

I'm already gone, already gone
You can't make it feel right
When you know that it's wrong
I'm already gone, already gone
There's no moving on,
So I'm already gone

ahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahah!!

Thursday, November 12, 2009

tai.

Pesan yang Aneh

Tadi saya berbincang dengan Josef melalui YM. Ada pesan yang aneh dari Josef ketika saya meminta izin untuk pup (buang air besar -red.).

"yang puas ya pup nya"

Pesan macam apa itu?? Hahahahahahaha.

Friday, October 30, 2009

Sekedar Berbagi Perasaan Tentang Beberapa Sahabat Baik Saya di TI 2005

Sabtu, 24 Oktober 2009. Hari itu saya di wisuda di Sabuga, Bandung, bersama 77 teman TI 2005 saya. Hari itu tentu menjadi salah satu hari terbaik dalam hidup saya. Kami datang pagi-pagi ke Sabuga, berfoto ria sesama wisudawan, menjalani prosesi yang cukup membosankan (hehehe), bersalaman dengan rektor ITB-dekan FTI-kaprodi TI, mengambil ijazah, foto bersama prodi, disambut di luar oleh massa MTI, diberi bunga oleh teman-teman, banyak berfoto dengan teman-teman, dan malamnya disambung dengan syukuran wisuda MTI yang tentunya sangat menyenangkan sekaligus menyedihkan, karena kami terlarut dalam tangisan; tangisan bahagia yang mensyukuri persahabatan yang terjadi di TI 2005, namun juga tangisan sedih yang membuat kami menyadari bahwa rutinitas keseharian kami tidak akan pernah dijalani bersama-sama dengan TI 2005 lagi ke depannya.

Beberapa hari ini (sebelum saya akan meninggalkan Bandung), saya banyak mengenang cerita ataupun momen yang pernah saya alami bersama TI 2005, atau bahasa lainnya, flashback. Kalau saya ceritakan semuanya, tentu tidak akan cukup hanya dalam beberapa paragraf. Bisa jadi menjadi sebuah novel tersendiri bagi saya, hehe. Dan selama flashback, saya menyadari beberapa teman baik, sahabat saya, yang telah mengajari saya banyak hal.

Arrum, yang telah mengajari saya betapa menyenangkannya hidup ini, dan betapa berharganya hidup ini, melalui lelucon-lelucon yang sering dilakukannya (bersama saya tentunya, hahaha) maupun cerita-cerita dewasanya yang sering menjadi inspirasi saya.

Josef, yang telah mengajari saya untuk berjuang dalam hidup untuk mendapatkan apa yang dimau, walaupun mungkin jalan ke depannya akan menjadi sangat berat, namun hadapi saja apapun itu.

Sapri, yang sering menjadi inspirasi saya, terutama di tahun-tahun terakhir, dengan pribadinya yang mungkin cuek namun tetap menyenangkan,dan wawasannya yang luas karena rasa ingin tahunya yang tinggi terhadap banyak hal.

Dendy, yang selama 2 tahun terakhir mungkin banyak direpotkan saya, sering saya tebengin kemana-mana, benar-benar teman di kosan karena saya jarang pergi dan berkumpul dengan teman kosan lainnya, teman berlatih bahasa inggris, dan wawasannya yang luas memberi saya banyak informasi.

Fifi, yang bertahun-tahun sering mengajari saya, terutama di saat belajar bersama ketika akan menghadapi ujian, teman yang sering berbagi cerita tentang kehidupannya, dan teman yang membuat saya tersanjung karena pengakuannya yang katanya nyaman untuk berteman dan berbagi dengan saya.

Nindy, teman dengan segudang bakat, yang membuat saya sadar bahwa saya bisa menguasai banyak hal kalau memang saya mau belajar dan berlatih, yang membuat saya belajar untuk tulus dalam mengerjakan segala hal.

Didi, teman yang saya sendiri tidak tahu jalan pikirannya, namun cerita-ceritanya membuat saya melihat dan belajar untuk menghargai sisi lain kehidupan, entah sisi lain itu apa, namun obrolan dengannya membuat saya untuk bisa melihat dari pandangan yang berbeda.

Sawe, yang sering berbagi cerita dengan saya, tentang apapun, yang walaupun simpel namun entah mengapa saya senang mendengarnya dan saya merasa belajar banyak darinya.

Uki, yang tidak hanya sekedar menjadi teman baik, namun juga sudah menjadi "kakak" bagi saya, yang dengan pribadi dan kisah hidupnya yang unik, banyak memberi dan mengajari saya, sehingga saya seperti memiliki sosok kakak yang tidak saya punya.

Dan terakhir, Donal, benar-benar teman dari tingkat pertama hingga tingkat akhir, mulai dari teman belajar kalkulus pada tingkat satu, hingga teman yang menemani saya di malam hari sebelum saya sidang hingga nilai hasil sidang saya keluar, teman yang menjadi sahabat dan saudara terbaik saya selama ini, karena dengan sejuta kesenangannya yang dia berikan dan juga konflik yang mungkin bersama-sama kami ciptakan tanpa kami sadari, yang benar-benar membuat saya mengerti benar arti seorang sahabat, dan mungkin saya belum menjadi sahabat yang baik bagi dia, namun saya tetap berusaha belajar untuk menjadi sahabat baiknya.

Masih banyak teman-teman TI 2005 yang tentunya sangat berarti berarti bagi saya. Dan saya tidak bermaksud untuk mengecilkan peran mereka dengan tidak menceritakannya di sini. Namun dalam kesempatan ini saya ingin mengungkapkan apa yang saya rasakan terhadap teman-teman ini. Mungkin dalam kesempatan lain saya akan mengungkapkan apa yang saya rasakan terhadap teman-teman baik saya lainnya.

Terimakasih teman-temanku semua. Saya benar-benar bersyukur kalian pernah hadir dalam hidup saya, tidak hanya sepintas, tetapi singgah dalam waktu yang cukup lama.

Tuesday, October 13, 2009

Kangen Seorang Sahabat

Tadi saya abis ym-an dengan salah seorang sahabat saya yang sekarang melanjutkan studi S2 di Jepang. Di tengah-tengah pembicaraan, dia menyelipkan mesej ini.

Josef Novan Adrian Lumbantobing: makasih ya udah mau temenan sama gw nu. makasih udah mau memberikan allowance lebih buat pribadi gw yang agak2 berbeda dengan yang lain ini

Josef Novan Adrian Lumbantobing: you are really a great friend

*tanpa saya edit sama sekali, langsung copy paste dari mesej aslinya di ym

Saya terharu saat itu juga, hingga saat saya post cerita ini. Saya bersyukur bisa jadi seorang teman yang berarti buat sahabat saya. Untuk Josef, terima kasih banyak juga ya, kamu juga sahabat yang berarti buat saya kok, hehe.

Miss you a lot, bro. Wishing you a great life there.

Tuesday, September 01, 2009

buat partner plo gw : semangat!

partner plo gw dulu udah mau sidang aja..

gw ga tau lagi kalo ad latian sidangnya..

aga sedih juga sih ga tau..

tapi yaudahlah, hehehe..

semangat ya sasap!

gw selalu dukung lo! dimanapun lo berada!

abis sidang ntar langsung masuk kerja deh.. ckckck..

memang hebat partner plo gw ini..

semangat sasap!

Saturday, August 22, 2009

Astaga, Jopan Melahirkan Lagi!!

Padahal belum berumur genap 3 minggu anak-anaknya Jopan yang lahir sebelumnya (baca di sini).

Anak-anak Jopan yang lahir sebelumnya

Dan sekarang si Jopan udah melahirkan lagi??!! Astaga! Pasti ini akibat perkawinan paksa si Ipan sewaktu Jopan baru saja melahirkan (baca di sini juga).

Jopan baru melahirkan lagi

Bayinya yang baru ada 4 ekor. Berarti harus cepat-cepat menjual anak-anaknya yang 7 ekor itu. Ada yang mau beli? Hehehe.

Monday, August 17, 2009

Selamat Ulang Tahun, Indonesiaku!


Semoga kamu semakin bangkit dan berjaya.

Semoga kamu semakin beradab dan bersahaja.

Semoga kamu semakin indah dan berwarna.

Terima kasih untuk selama ini, Indonesiaku.

Tuesday, August 04, 2009

My Adopted Recipe : Roti Goreng Tuna Kari

Sebenarnya saya mengadaptasi resep ini dari bukunya Chef Bara ("Masak Seru Bareng Si Tukang Masak : Bara Pattiradjawane"). Cuma di buku itu adanya resep "Roti Goreng Smoked Beef". Karena tidak ada smoked beef di kosan saya dan ada sekaleng tuna kari yang sudah sebulan lebih berada di lemari makanan saya, jadilah saya ganti smoked beef-nya dengan tuna kari kalengan. Makanya nama judul postingannya "My Adopted Recipe" bukan "My Own Recipe" seperti biasanya, hehe.

Ini dia resep hasil adaptasi saya! (Kalau mau tahu resep aslinya, beli bukunya saja. Walaupun sedikit mahal, namun buku ini dilengkapi VCD demo masak. Jadi kalau ada yang bingung dari membaca bukunya, tonton saja VCD-nya! Hehe.)

"Roti Goreng Tuna Kari"

Bahan :

  • 2 lembar roti tawar
  • 1/4 kaleng tuna kari (merk apapun)
  • 1/2 sdt merica
  • 1/2 sdt garam
  • 1/4 potong tomat
  • 1 butir telur
  • 2 sdm mentega

Cara Membuat :

  • Panaskan wajan antilengket, kemudian lelehkan 1 sdm mentega. Masak tuna kari hingga matang. Lalu taruh dalam mangkok / wadah tertentu. Cuci bersih wajan tersebut.
  • Potong kecil-kecil tomat menjadi bentuk dadu.
  • Siapkan telur dalam wadah.
  • Ambil 2 lembar roti tawar. Potong tiap lembar roti tawar menjadi dua bagian berbentuk segitiga sehingga terdapat 4 lembar (2 pasang) roti tawar bentuk segitiga.
  • Ambil satu lembar roti segitiga. Tambahkan tuna kari dan potongan tomat di atas roti. Pastikan campuran tuna kari dan tomat berada di tengah roti dan sisakan kurang lebih 1 cm di sekeliling pinggir roti.
  • Dari telur yang belum dikocok, ambil sedikit putih telur, kemudian olesi bagian yang tidak terkena campuran (yang sisa 1 cm), kemudian langsung tutup dengan 1 lembar roti yang masih kosong sambil ditekan-tekan pinggirnya. Pastikan roti tertutup rapat. Diamkan sebentar sampai putih telur kering, lalu potong kulit pinggiran roti.
  • Lakukan hal yang sama dengan 2 lembar roti segitiga lainnya.
  • Kocok sisa telur seperti jika ingin membuat telur dadar.
  • Panaskan wajan antilengket yang telah dicuci bersih tadi, kemudian lelehkan 1 sdm mentega. Turunkan panas api menjadi sedang.
  • Celupkan roti ke dalam telur hingga semua bagian tertutup kocokan telur. Goreng satu sisi hingga telur matang kurang lebih 1 menit, kemudian balik. Teruskan goreng sisi lainnya sampai berwarna cokelat keemasan. Angkat dan tiriskan.

Rotinya dapat dimakan dengan saus sambal dan/atau saus tomat. Sebenarnya kalau mau lebih enak, bisa ditambah jamur champignon (jamur kancing)  dan parutan keju di dalam rotinya. Cuma tadi karena lupa, jadi tidak pakai itu, hehe. Oya, karena ini saya juga memodifikasi dari resep Chef Bara, resep ini juga bisa dimodifikasi dengan mengubah isi rotinya sesuai dengan selera dan ketersediaan bahan, hehehe. Selamat mencoba!

Monday, August 03, 2009

Jopan Melahirkan (lagi)!

Tak disangka tak dinyana, ternyata Jopan hamil! Saya kira Jopan hanya gendut belaka. Walaupun saya juga sempat curiga si Jopan hamil, tapi karena dia tidak galakkepada si Ipan seperti waktu kehamilan pertama maka saya hanya mengira si Jopan gendut banget.

Tapi ternyata, tadi pagi ketika saya bangun sekitar pukul 09.00, terlihatlah Jopan yang sedang menutupi bayi-bayinya. Awalnya saya hitung bayinya ada 6 ekor. Namun ternyata saya salah menghitung. Jumlah yang benar adalah 8 ekor! Astaga! Banyak!

Awalnya tidak mau saya pisah, karena sepertinya si Ipan merasa oke-oke saja dengan kehadiran bayi-bayi mereka. Tapi si Ipan sudah mengajak si Jopan kawin lagi! Padahal Jopan baru saja melahirkan. Dan herannya, si Jopan diam saja ketika diajak kawin! Astaga. Mereka melakukannya di depan bayi-bayi mereka.

Alhasil, si Jopan dan bayi-bayinya langsung saya pisah dan pindahkan ke baskom. Saya pindahkan bayi-bayinya satu persatu dengan memakai sendok, karena tidak boleh dipegang langsung, nanti bau manusia bayi-bayinya.

Ya, mudah-mudahan bayi-bayi kali ini juga dapat tumbuh sehat seperti anak-anak kelahiran pertama, dan dapat berbuah uang untuk saya. Hahahaha.

Friday, July 03, 2009

egois.

lagi merasa egois.

a guilty pleasure.

pengen egois. tapi tau kalo itu ga bener.

jadi?

i'm just going to sit and remain silent.

biar tenggelam dalam keegoisan sendiri.

Saturday, June 27, 2009

Mereka Sudah Mulai Besar

Bayi-bayi Jopan (lihat postingan sebelumnya) sudah mulai besar. Lihat saja perbedaannya.

Foto di atas diambil pada saat bayi-bayi Jopan berumur 1 hari, pada tanggal 17 Juni 2009.

Foto di atas diambil pada saat bayi-bayi Jopan berumur 11 hari, pada tanggal 27 Juni 2009.

Jadi tidak sabar menanti mereka tambah besar lagi. Mau lihat mereka lari-lari ke sana ke mari. Hehe.

Sunday, June 21, 2009

My Own Recipe : Nasi Tiga Warna

Kembali hadir dalam blog saya, resep coba-coba saya yang ketiga. Resep ini saya beri nama "Nasi Tiga Warna". Seperti dapat dilihat di gambar sebelah, terdapat tiga warna yang mendominasi menu masakan ini, yaitu merah, kuning, dan hijau. Warna merah disebabkan oleh sosis sapi dan cabe merah, warna kuning disebabkan oleh telur orak-arik, dan warna hijau disebabkan oleh paprika hijau.

Dan, inilah resepnya!

"Nasi Tiga Warna"

Bahan :

  • 1 siung bawang putih yang cukup besar
  •  2-3 siung bawang merah
  • 1/2 potong cabe merah
  • 1 sendok teh garam
  • 1/3 sendok teh gula pasir
  • merica secukupnya
  • 2 sendok makan minyak goreng
  • 1 buah sosis sapi
  • 1 butir telur ayam
  • 1/3 potong paprika hijau
  • 1 piring nasi putih


Cara Membuat :

  • Kupas bawang merah dan bawang putih. Cuci bersih. Potong kecil-kecil.
  • Cuci bersih cabe merah. Potong kecil-kecil.
  • Cuci bersih paprika hijau. Hilangkan isi dalamnya. Potong kecil-kecil.
  • Potong melintang pipih sosis sapi.
  • Kocok telur ayam seperti akan membuat telur dadar di mangkok terpisah.
  • Panaskan wajan di atas kompor. Kemudian masukkan minyak goreng ke dalam wajan. Tunggu hingga panas.
  • Masukkan potongan sosis sapi ke dalam wajan. Masak hingga hampir matang.
  • Masukkan potongan bawang merah, bawang putih, cabe merah, dan paprika hijau ke dalam wajan. Masak hingga berbau harum.
  • Masukkan telor ayam yang sudah dikocok ke dalam wajan. Aduk-aduk hingga menjadi telur orak-arik. Masak hingga matang.
  • Tambahkan garam, gula, dan merica ke dalam wajan. Masak hingga harum.
  • Masukkan nasi putih. Masak hingga nasi berwarna agak kekuningan dan berbau harum.
  • Matikan kompor. Tuang masakan ke dalam piring. Masakan siap dihidangkan.

Seperti biasa, resep ini dapat dimodifikasi sesuai dengan selera Anda.Selamat mencoba!


Wednesday, June 17, 2009

Jopan Melahirkan!

Kemarin (Selasa, 16 Juni 2009) pagi Jopan melahirkan! Saya tidak tahu waktu tepatnya, karena saya tidak melihat langsung proses melahirkannya. Begini kronologis ceritanya.

Selasa, 16 Juni 2009

*cerita ini akan saya mulai dari awal saya bangun. waktu yang tertulis bukan tepat pada waktu segitu, namun berupa perkiraan waktu.

Pukul 06.00 - Adik saya masuk ke kamar, mengambil kunci mobil, meminjam duit untuk beli bensin, lalu keluar. Saya bangun, kemudian tidur lagi.

Pukul 06.15 - Donal menelepon untuk membangunkan saya karena saya berencana untuk jogging dengan Arrum, Gana, Bojes. Saya pun bangun. Namun karena saya merasa badan saya pegal-pegal, saya pun memutuskan untuk tidak jadi jogging dan melanjutkan tidur kembali.

Pukul 09.00 - Saya terbangun lagi. Saya langsung mengecek HP saya. Ternyata ada SMS dari Arrum yang memberitahukan bahwa dia akan sedikit telat sampai ke Sabuga untuk jogging. SMS itu pun saya balas dengan SMS yang berisi permintaan maaf karena tidak jadi ikut jogging. Dan tanpa saya sadari, saya pun tertidur lagi.

Pukul 12.15 - Saya terbangun lagi. Ketika saya terbangun, saya merasa mendengar bunyi cicit kecil sayup-sayup. Saya mengira itu adalah bunyi burung di luar jendela kosan. Saya pun langsung bangkit dari tempat tidur dan secara refleks berjalan menuju kandang Ipan dan Jopan untuk mengecek apakah makanan mereka masih ada. Ketika saya melihat kandang Jopan, saya memperhatikan dengan baik isi rumah-rumahan berbentuk pohon pemberian Donal dengan mengintipnya dari lubang di bagian atas. Samar-samar saya melihat (karena saya baru bangun) ada bayi-bayi merah hamster berukuran satu ruas jari kelingking. Hanya sebesar satu ruas. Saya pun berusaha menajamkan penglihatan untuk memastikan apakah itu benar-benar bayi hamster. Dan ternyata memang benar. JOPAN MELAHIRKAN!

Saya pun dengan segera memasang koran di sekeliling luar dinding kontainer kandang Jopan, karena katanya Ibu baru hamster akan lebih merasa aman dan nyaman jika sekeliling lingkungannya gelap. Saya pun segera menyalakan YM dan memasang status "JOPAN MELAHIRKAN.". Ucapan-ucapan selamat pun berdatangan dari teman-teman saya, dan juga bapak saya, diiringi dengan kekagetan mereka. Hehehe.

Saya tidak tahu jumlah pasti bayi-bayi hamster yang Jopan lahirkan, karena dia melahirkan di dalam rumah-rumahan pohonnya itu. Namun, saya sempat mengintipnya dan berusaha menghitung bayi-bayi yang ada. Saya perkirakan ada sekitar lima ekor bayi merah nan kecil yang berada dalam rumah-rumahan itu. Untuk sementara bayi-bayi ini belum bisa difoto, karena ada di dalam rumah-rumahan sehingga susah untuk difoto. Mudah-mudahan fotonya bisa menyusul segera untuk dipasang di blog ini.

Selamat ya Jopan atas kelahiran bayi-bayinya! Untuk Ipan, buah karyamu sudah lahir tuh! Hehe.

Tuesday, May 19, 2009

Meet My Brand New Hamsters : Jopan & Ipan!

I have my brand new hamsters!! Ini pertama kalinya sayapunya hamster! Yippie!! Hehehe.

Kenapa tiba-tiba saya pelihara hamster? Begini ceritanya.

Suatu hari, ***** (teman saya, nama di sensor atas permintaan sang terkait) mengatakan kepada saya bahwa di Rileks (forum di kampus saya) ada thread tentang seorang mahasiswa ITB (yang di kemudian hari diketahui bernama Rifa, mahasiswa FT '05) sedang bagi-bagi hamster. Singkat cerita, dalam beberapa minggu saya dan ***** pun memesan hamsternya, menyiapkan perlengkapannya, dan kemudian bertemu dengan Rifa untuk mengambil hamsternya. *males banget ya saya cerita, hehehe. Hamster yang kami dapat masing-masing dari Rifa ini sama-sama betina. Ketika bertemu dengan Rifa untuk mengambil hamsternya, Josef (teman saya yang lain, yang memiliki nama alias "Jopan") ikut menemani kami mengambil. Akhirnya, saya pun menamai hamster pemberian Rifa yang punya saya ini dengan nama Jopan, untuk menghargai dan mengenang teman saya ini. *ahahaha, "terhormat" abis dikenangnya dengan ngasih namanya ke hewan peliharaan, hehehe, peace sef! Hamster satunya (punya *****) diberi nama Sugil (yang mungkin akan saya ceritakan di lain waktu, karena juga berdasarkan nama alias teman saya yang lain) dan sempat menginap selama 2 malam di kosan saya menemani Jopan.

Ini dia Jopan!

 

Saya dan ***** pun memutuskan untuk membeli hamster pasangan sebagai teman hidup hamster kami masing-masing. Dan saya pun berjanji kepada diri saya sendiri akan menamai calon hamster jantan nanti dengan nama Ipan. Nama ini saya ambil juga dari nama teman saya yang lain, Donald Ivan Tjandra (teman saya di segala situasi dan kondisi, senang sedih susah gembira kesal marah kecewa bahagia apapun). Akhirnya, kemarin saya dan ***** membeli sang hamster jantan di petshop yang berada di Ciwalk.

Dan inilah dia Ipan!

 

Dan kini, Ipan pun hadir menemani Jopan dalam menjalani hidupnya sehari-hari. Semoga nantinya mereka berdua akan membentuk keluarga yang bahagia. *kenapa saya bilang nantinya, karena mereka berdua saat ini masih kecil, umurnya masih sekitar 1 bulanan, belum boleh kawin.





Friday, May 15, 2009

My Own Recipe : Potato Meat Instant

Ini dia resep coba-coba kedua saya yang saya coba ketika jenuh mengerjakan TA, hahahaha. Resep ini saya beri nama "Potato Meat Instant". Kenapa "Potato"? Karena saya menggunakan kentang sebagai sumber karbohidratnya, bukan nasi. Kenapa "Meat"? Karena di dalamnya terdapat daging sapi dan daging ayam sebagai sumber protein hewaninya. Kenapa "Instant"? Karena daging-daging yang digunakan adalah daging ayam dan sapi instan, yaitu daging beef burger, sosis sapi, dan chicken nugget, hehehe.

Dan, ini dia resepnya!

"Potato Meat Instant"

Bahan :

  • 2-3 siung bawang putih 
  • 3-4 siung bawang merah
  • 1 buah cabe merah
  • garam secukupnya
  • merica secukupnya
  • minyak goreng secukupnya
  • keju parut secukupnya
  • air secukupnya
  • 1 buah kentang ukuran medium
  • 1 buah sosis sapi
  • 1 buah daging beef burger
  • 2 buah chicken nugget
  • 1 butir telur ayam

Cara Membuat :

  1. Kupas kentang. Cuci bersih. Potong kecil-kecil.
  2. Rebus kentang dengan air mendidih secukupnya hingga empuk / matang. Kemudian tiriskan.
  3. Kupas bawang merah dan bawang merah. Kemudian cuci bersih.
  4. Cuci bersih cabai merah. Kemudian potong kecil-kecil.
  5. Tumbuk bawang putih, cabai merah, dan sedikit garam hingga halus.
  6. Tumbuk bawang merah hingga menjadi pipih acak.
  7. Potong kecil-kecil sosis sapi, daging beef burger, dan chicken nugget.
  8. Kocok telur ayam seperti akan membuat telur dadar di mangkok terpisah.
  9. Panaskan wajan di atas kompor. Kemudian masukkan minyak goreng ke dalam wajan. Tunggu hingga panas.
  10. Masukkan kentang yang sudah direbus tadi ke dalam wajan. Masak sesaat.
  11. Masukkan potongan sosis sapi, daging beef burger, dan chicken nugget ke dalam wajan. Masak hingga hampir matang.
  12. Masukkan tumbukan bawang merah, bawang putih, dan cabai merah ke dalam wajan. Masukkan pula garam dan merica secukupnya. Masak hingga berbau harum.
  13. Masukkan telor ayam yang sudah dikocok ke dalam wajan. Aduk-aduk hingga menjadi telur orak-arik. Masak hingga matang.
  14. Matikan kompor. Tuang masakan ke dalam piring. Beri keju parut di atasnya. Masakan siap dihidangkan.

Hasilnya? Ya seperti foto di atas. Sepertinya akan lebih enak jika ditambahkan brokoli di masakannya. Mungkin brokoli goreng tepung bisa jadi "teman" yang pas untuk masakan ini sebagai sumber protein nabati, vitamin, dan mineralnya, hehe. Nanti lah kapan-kapan dicoba lagi.

Oiya, seperti biasa, resep dapat dimodifikasi sesuai dengan selera Anda. Selamat mencoba!

Friday, May 08, 2009

Sadarkah Kalian, Teman?

sadarkah kalian, teman?
bahwa minggu depan adalah minggu terakhir kita menjalani kuliah sebagai satu angkatan

sadarkah kalian, teman?
bahwa minggu depan mungkin akan menjadi minggu terakhir yang mempertemukan kita satu sama lain dengan jadwal yang rutin

sadarkah kalian, teman?
bahwa mungkin dalam waktu yang singkat satu-persatu dari kita akan mulai menanggalkan status "mahasiswa" kita

sadarkah kalian, teman?
bahwa ternyata, diluar dugaan kita, dan tanpa terasa, waktu bergerak sangat sangat cepat di antara kita

sadarkah kalian, teman?
bahwa ternyata sudah banyak, dan mungkin tak terhitung, kejadian yang kita jalani, situasi yang kita alami, perasaan yang kita bagi, semua bersama-sama

tapi,

sadarkah kalian, teman?
bahwa mungkin minggu depan akan menjadi minggu yang sangat kita kenang
bahwa mungkin minggu depan akan menjadi minggu yang sangat berharga
bahwa mungkin minggu depan akan menjadi minggu yang sangat kita manfaatkan

jadi,

ayo teman
bawa semua media yang dapat mengabadikan minggu depan yang (harusnya) sangat berharga buat kita
kamera, handycam, handphone, buku catatan, apapun
apapun yang bisa merekam ini semua

ayo teman
kita kumpul angkatan
yang (mungkin) akan menjadi kumpul angkatan terakhir kita
bahas apapun yang mau dibahas
entah itu bahas MTI yang sedang vakum
entah itu bahas buku angkatan
entah itu bahas strategi kita ke depan ketika semua telah dikalungi gelar ST
apapun

terima kasih ya teman
atas kesenangan yang saya alami selama ini
atas pembelajaran yang saya dapat selama ini
atas perasaan yang telah teman-teman bagi selama ini
atas semuanya yang mungkin tidak bisa lagi digambarkan dengan kata-kata


dan saya tahu
mungkin kalimat penutup ini nanti tidak cukup untuk menggambarkannya
tapi saya tetap akan mengucapkannya

terima kasih banyak

terima kasih banyak

terima kasih banyak


P.S. : ayo semangat jalani minggu terakhir kita kuliah bersama!! =)

Sunday, April 19, 2009

My Own Recipe : Nasi Goreng Kentang Keju

Seperti biasa, saya suka mencoba-coba resep masakan hasil pemikiran sendiri. Nah, malam ini saya mencoba membuat masakan yang baru terlintas dalam pikiran tepat sebelum memasak, yang akhirnya saya beri nama "Nasi Goreng Kentang Keju". Resep ini murni hasil buah pemikiran saya sendiri, jadi kalau kebetulan memang sudah ada ya maaf saja, saya nggak tahu, hehe. Ini dia resepnya!

Nasi Goreng Kentang Keju

Bahan :

  • 1 siung bawang putih
  • 2 siung bawang merah
  • 1 buah cabe merah yang dibuang bijinya sebagian
  • garam secukupnya
  • merica secukupnya
  • minyak goreng secukupnya (kira-kira 6-8 sendok makan)
  • keju parut secukupnya
  • 1 buah kentang ukuran medium
  • 1 potong sosis ayam / sapi
  • 3 potong nugget ayam
  • sepiring nasi (secukupnya saja, jangan terlalu banyak, kan sudah ada kentang)

Cara Membuat :

  1. Kupas bawang merah, bawang putih, dan kentang. Kemudian cuci bersih.
  2. Cuci bersih cabai merah. Buang sebagian bijinya.
  3. Tumbuk bawang putih, cabai merah, dan sedikit garam hingga halus.
  4. Tumbuk bawang merah hingga menjadi pipih acak.
  5. Tumbuk kentang hingga halus. Lebih baik jika menggunakan blender.
  6. Potong kecil-kecil nugget dan sosis.
  7. Panaskan wajan di atas kompor. Kemudian masukkan minyak goreng ke dalam wajan. Tunggu hingga panas.
  8. Masukkan kentang yang sudah halus, potongan sosis dan nugget ke dalam wajan. Masak hingga berbau harum.
  9. Masukkan tumbukan bawang merah, bawang putih, dan cabai merah ke dalam wajan. Masukkan pula garam dan merica secukupnya. Masak hingga setengah matang.
  10. Masukkan perutan keju ke dalam wajan. Masak hingga matang.
  11. Masukkan nasi ke dalam wajan. Masak hingga berwarna kecokelatan.
  12. Matikan kompor. Tuang masakan ke dalam piring. Masakan siap dihidangkan.

     

        Gambar No. 3                          Gambar No. 4                               

  

         Gambar No. 5                          Gambar No. 6

 

            Gambar No. 8                     Gambar No. 12

*mohon maaf atas ketidaklengkapan gambar untuk semua tahapan memasak, hehe.

Resep bisa dimodifikasi sesuai dengan selera. Selamat mencoba!

Friday, April 10, 2009

Maafkan Saya, Indonesia.

Indonesia, saya minta maaf karena saya tidak bisa memilih pada Pemilu Legislatif 9 April 2009 kemarin.

Jadi begini ceritanya, Indonesia. Saya berencana pulang dari Bandung ke Bekasi pada hari Kamis 9 April 2009 pagi. Saya pun memesan tiket travel X-Trans yang pukul 09.00. Saya pikir dengan pulang dari Bandung jam 09.00, saya masih akan sempat mengejar waktu untuk memilih di Bekasi (karena KTP saya KTP Bekasi).

Pagi itu (Kamis, 9 April 2009), saya terbangun pukul 07.30. Namun karena saya sangat mengantuk, saya pun tertidur lagi, tanpa saya rencanakan. Dan akhirnya saya baru benar-benar terbangun sekitar pukul 08.55. Itu pun karena ditelepon oleh Bapak saya. Dengan kaget dan paniknya, saya segera menelepon X-Trans untuk meng-cancel keberangkatan yang pukul 09.00. Saya pun berusaha menelepon Cipaganti Travel yang di Dipati Ukur (DU) untuk memesan tiket yang berangkat pada pukul 09.45 (saya tahu ada keberangkatan pukul 09.45 karena saya pernah menelepon sebelumnya). Namun, Cipaganti Travel itu kunjung tidak bisa ditelepon. Akhirnya saya memutuskan untuk segera mandi dan segera menuju ke sana untuk memesan tiket langsung.

Setelah mandi, bersiap-siap, dan lalalili lainnya, saya pun tiba di Cipaganti Travel DU pukul 09.30. Ternyata saya waiting list untuk keberangkatan pukul 09.45. Saya pun menunggu, dan menunggu, dan menunggu, dan akhirnya mendapatkan tiket (karena ternyata yang berangkat hanya dua orang, termasuk saya!). Namun mobilnya datang terlambat, baru datang pukul 10.00. Karena cuma dua orang, akhirnya mobil pun ditukar dengan kapasitas yang lebih besar, karena akan sekalian menampung penumpang yang berangkat dari BTC. Karena adanya aktivitas-aktivitas seperti mobil datang terlambat, mobil mengisi bensin, penggantian mobil, dan penjemputan penumpang di BTC, akhirnya saya baru benar-benar keluar dari Bandung sekitar pukul 10.30. Saya pun berpikir, "Ah, ini mah mana sempet nyontreng di Bekasi?!". Akhirnya, saya segera meng-sms Bapak saya untuk mengabarkan bahwa saya tidak bisa mencontreng. Saya pun segera membuka Yamee di hp saya, segera online, dan memasang status "maafkan saya Indonesia, saya tidak bisa memilih.".

Begitulah kira-kira ceritanya, Indonesia, mengapa saya tidak dapat memilih. Maaf ya.

Saturday, April 04, 2009

Di Kala Mengawas Ujian Simkom Kelasnya Pak Sukoyo di Lab PTI

*sambil ngawas ujian Simkom kelasnya Pak Sukoyo di Lab PTI yang bagian komputer, nulis blog ahh, hehehe.

Sudah lama juga saya tidak menulis blog ini. Padahal ada beberapa hal yang mau ditulis di blog ini sebenarnya.

Pertama, saya mau cerita tentang TA. TA saya tentang penjadwalan kuliah ITB dengan menggunakan metode heuristik bernama Tabu Search. Saya bimbingan TA dengan salah seorang dosen TI ITB bernama Pak Anas, bersama dengan 6 teman saya lainnya, yaitu Alfie, Bojes, Irra, Fira, Didi, dan Novi. Kenapa saya bimbingan dengan Pak Anas? Karena saya dapat topiknya dari beliau, hehe. Nah, di antara 7 orang yang bimbingan TA dengan Pak Anas, saya merasa saya yang memiliki progress terlambat. Di saat yang lain mulai memasuki bab 4, saya masih ngulik-ngulik bab 3 mulu. Jadi mulai sekarang, saya tidak boleh bermalas-malasan lagi mengerjakan TA! YEAH!

Kedua, saya mau cerita tentang salah satu pemikiran saya. Kemarin saya dan keempat orang teman yang saya sebutkan sebelumnya (hanya Alfie, Irra, Bojes, dan Fira yang hadir, Novi dan Didi berhalangan) akan melakukan progress TA ke Pak Anas pada pukul 9 pagi. Bentuknya seperti sebuah seminar kecil, dimana saya tidak hanya mempresentasikan progress saya ke Pak Anas, tetapi juga ke teman-teman saya lainnya itu. Saya pun berangkat dari kos sekitar pukul 8.35 dengan menaiki angkot. (Kos saya terletak di daerah Kanayakan -red.) Sesampainya di daerah Simpang Dago, angkot tersebut pun ngetem. Ngetem-nya pun cukup lama, sekitar 10 menit. Saya pun mulai merasa was-was karena takut telat. Dan tiba-tiba saya punya pemikiran, mungkin ini salah satu faktor penyebab orang Indonesia suka ngaret ketika janji bertemu dengan orang lain kali ya. Karena angkotnya ngetem, alhasil orang-orang yang berada di dalamnya bisa telat sampai tujuan. Yah, ini hanya buah pemikiran saya sih, belum diuji apakah representatif terhadap sistem nyata atau tidak. Hahahaha.

Udah ah, segitu dulu saja. Ujiannya sudah hampir selesai. Saatnya mengoleksi soal dan jawaban dari peserta ujian!

Saturday, March 14, 2009

Malasnya

Saya sih maunya lulus Juli 2009. Tapi kok mengerjakan TA itu malasnya minta ampun ya?? Aduh. Gawat ini gawat.

Tuesday, February 17, 2009

Buku Angkatan TI 05

TI 05 mau buat Buku Angkatan!!

Ihiy, seneng gw. Walaupun keputusan adanya ini udah lama, udah dari semester kemaren, cuma baru bisa bener-bener dimulai sekarang. Tadi gw abis ikut rapat divisi Content-Edit. Seneng aja rasanya. Bareng-bareng temen seangkatan membuat sesuatu lagi, selain dulu acara Be A Real Enterpreneur, MBB, KulKer, dan masih banyak lagi.

Sekarang masih tahap awal perumusan nih, untuk pembuatan Buku Angkatan. Masih banyak yang harus dikejar, sembari kita mengerjakan TA masing-masing. *hii, udah TA aja ya, dulu mana kebayang pas jaman seru-serunya buat acara*

Mudah-mudahan Buku Angkatan ini bisa jadi dan disebarin ke anak-anak TI 05 sesuai target. Amiiin. Ayo kawan-kawan TI 05, kita berkreasi bersama-sama lagi, mungkin untuk yang terakhir kalinya di masa terakhir kita kuliah bareng-bareng ini.

Monday, February 16, 2009

Argh! Kesiangan Lagi!

Gw kesiangan lagii!! Sialllllll. Untuk kedua kalinya gw nggak kuliah ankep senin pagi! Masa dari 3 kali kuliah, gw nggak masuk dua kali?? Ampass. Semalem gw ketiduran pas lagi nonton Doraemon Movie 2007 sih! Jadi aja gw nggak sholat isya dan nggak berdoa sama Yang Di Atas buat minta dibangunin subuh. Arrghh!

Sunday, February 15, 2009

Kaktus Baru!

Gw punya 5 kaktus baru! Hehehe.

Sebenernya gw beli kaktus ini nggak diniatin "emang mau beli". Jadi gw beli kaktus-kaktus ini nggak disengaja. Begini ceritanya.

Tadi siang gw, bokap, nyokap, dan adek gw pergi ke rumah om-tante gw di Cihanjuang, Cimahi. Bokap-nyokap emang berencana mau beli tanaman bareng sama om-tante gw. Setelah makan siang di rumah om-tante gw, kami pun berangkat ke tempat beli tanaman di jalan Sersan Bajuri. Gw-bokap-nyokap-adek naik mobil Terios bokap, sedangkan om-tante gw naik mobil Taruna mereka. Pergilah kami ke jalan Sersan Bajuri.

Jalan Sersan Bajuri ini emang terkenal sebagai tempat buat beli tanaman. Banyak penjual tanaman di sana. Yang datang kesana buat beli tanaman juga banyak. Bokap-nyokap pun beli beberapa jenis tanaman di salah satu penjual untuk ditanam di rumah kami di Bekasi. Abis itu, karena bokap-nyokap-adek gw mau langsung pulang ke Bekasi, jadi gw pulang nebeng mobil om-tante gw. Sebelum pulang, om-tante gw mau beli tanah buat tanaman dulu di penjual lain. Ternyata, penjual ini juga menjual kaktus. Banyak kaktus. Banyak jenis kaktus. BANYAK. *haha, berkali-kali gw bilang "banyak", abis emang beneran banyak, gw sampe bingung milihnya.* 

Selain banyak jenis, kaktusnya juga murah! Tebak berapa harganya? Rp 2000 saja untuk satu buah kaktus! MURAH kan??? Alhasil, gw beli 5 sekaligus! Hehehe. *sebenernya sih pengen beli lebih banyak lagi, cuma nggak tau mau ditaro dimana di kamar kosan gw ini, hehe

Mau lihat kaktus-kaktus baru gw? Ini dia!

      

       


Lucu-lucu ya? Kalau dilihat di foto kaktus yang berlima, yang kedua dari kanan udah berbunga *kaktusnya warna coklat, bunganya warna kuning-orange*, sedangkan yang tengah udah mulai keluar beberapa kuncup bunga *kaktusnya ijo-putih, bunganya warna-warni*. Bagus. Terus, kata abang penjualnya sih untuk ngerawatnya cukup disiram sebulan sekali. Kalo kata tante gw, malah cukup disiram 3 bulan sekali, biar bunganya muncul dan bagus. 

Sekarang kamar gw jadi ada beberapa penghuni baru deh. Hehehe.

Saturday, February 14, 2009

Dago Macet Abis!

Sebenernya wajar-wajar aja sih kalo jalan Dago macet di malem minggu. Tapi biasanya macetnya di jalan Dago ke arah atas, karna banyak yang mau malem mingguan dgn makan di resto-resto di daerah Dago Pakar. Tapi tadi yang macet dari atas mau ke bawah, tepatnya sampai Simpang Dago. Padahal gw baru keluar kanayakan ma keluarga sekitar jam 8.30 malem, mau pergi makan malem. *telat amat ya makan malem jam segitu. Biasanya kan orang kalo mau pergi sekitar jam 7 malem, jadi biasanya ya macet ke arah bawah ya jam segituan. Tapi ini jam 8.30 malem. Yang di Dago Pakar (biasanya dan sewajarnya sih) harusnya belum pada pulang kan, pasti masih makan-makan lah mereka di atas. Heran gw.

Terus kemacetan dari Dago atas sampai Simpang ini masih berlanjut sampai jam 11 malem. Karena gw baru balik ke kosan di Kanayakan jam segitu, dan macetnya masih sama parahnya. Mungkin ditambah sama yang pulang dari Dago Pakar kali ya, jadi macetnya tetep gila-gilaan.

Ckckck. Bandung macet bener ya kalo weekend.

Thursday, February 12, 2009